Definisi limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab pencemaran terdiri dari zat atau bahan yang tidak mempunyai kegunaan lagi bagi masyarakat. Limbah pertanian umumnya adalah bahan organik yang mudah mengalami pengomposan, industri pertanian menghasilkan limbah berupa padat, cair, dan gas, yang mana selama ini petani kita sering mebuang saja sehingga menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan hidup, baik air, tanah dan udarah.
Pengolahan limbah pertanian di sini dimaksudkan untuk memanfaatkan limbah pertanian tersebut menjadi produk sampingan yang bernilai ekonomis, sehingga petani memperoleh nilai tambah dari hasil limbah pertanian. Dalam menghasilkan produk sampingan tersebut perlu adanya teknologi sehingga memperoleh hasil olahan yang bermutu tinggi, selain bermutu juga memiliki nilai seni yang baik sehingga limbah pertanian ini menjadi suatu produk yang mempunyai daya saing di pasar domestik maupun pasar internasional.
Dalam penerapan teknologi pengolahan limbah pertanian ini di harapkan mampu mengolah semua limbah berupa padat, cair, dan gas tersebut menjadi produk sampingan sehingga diharapkan suatu komoditas pertanian dalam pengelolaannya menjadi non limbah karena semua bagiannya menjadi barang yang bermanfaat smua, sehingga tidak ada istilah limbah atau kotoran lagi. Dalam proses non limbah ini selain memberikan produk sampingan juga memberikan inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat, misalnya saja pada komoditas kelapa, tanaman kelapa bila di kelolah dengan konsep non limbah maka dari semua bagian kelapa dapat menghasilkan banyak produk yang memberikan hasil samping juga dalam pengelolaannya dapat menyerap tenaga kerja yang banyak sehingga di suatu industri sederhana saja dapat memberikan banyak keuntungan bagi petani dan masyarakat pada umumnya.
Dalam makalah ini saya mengambil pengolahan limbah komoditas tanaman kelapa, karena tanaman kelapa merupakan tanaman yang mempunyai manfaat yang banyak dari semua jaringannya.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan limbah tanaman kelapa.
2. Untuk mengetahui dampak negative limbah yang dihasilkan oleh tanaman kelapa.
3. Untuk mengetahui produk dari limbah tanaman kelapa,
4. Untuk mengetahui manfaat dari segi ekologi, social, dan ekonomi.
PERMASALAHAN
Limbah industri kebanyakan menghasilkan limbah yang bersifat cair atau padat dan gas yang masih kaya dengan zat organik yang mudah mengalami peruraian. Kebanyakan industri yang ada membuang limbahnya ke perairan terbuka, sehingga dalam waktu yang relatif singkat akan terjadi bau busuk sebagai akibat terjadinya fermentasi limbah. Sebagian pengusaha industri yang akan membuang limbah diwajibkan mengolah terlebih dahulu untuk mencegah pencemaran lingkungan hidup disekitarnya. (Siti agustina at all 2005)
Umumnya limbah pertanian termasuk limbah biologi, karena ditimbulkan sebagai sisa pengusahaan tumbuhan, salah atau benda biologi. Oleh karenanya, limbah pertanian merupakan sumber bahan organik, terutama karbon dalam bentuk karbohidrat. Selain itu, sering didapat bahan berguna lain dalam jumlah yang masih memadai, seperti protein, lemak, vitamin dan mineral serta serat.
Usahatani yang diselenggarakan sehingga tercapai suatu hasil panen (produksi), tidak memanfaatkan tanaman secara keseluruhan, sehingga bagian tanaman yang tidak dipanen akan merupakan limbah. Kemudian dalam mengolah bahan yang dikehendaki dari bagian tanaman yang dipanen akan timbul pula limbah lainnya (M. Amir S,et all 2005).
Sejauh ini sisa-sisa atau limbah pertanian masih sedikit termanfaatkan. Akan tetapi apabila dikaji lebih mendalam serta dikaitkan dengan proses kesetimbangan alam, maka limbah tersebut juga mengndung bahan-bahan yang berguna untuk dikembalikan ke dalam tanah (karena limbah pertanian memang berasal dari air dan nutrien tanah menjadi bahan makanan) sehingga tanah mampu
mempertahankan daya dukung alamiahnya terhadap kegiatan teknoplogi manusia yang semakin bertambah.
Selama ini, petani sudah memanfaatkan limbah pertanian dari tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, tomat, cabe dan kelapa serta lainnya, tetapi dilakukan secara tradisional dengan mengembalikkan langsung ke dalam tanah pada saat pengolahan tanah sebelum dimulai musim tanam berikutnya. Hal ini tentunya akan terjadi proses pengomposan tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama agar terjadi pemetangan kompos.
Selama ini yang kita jumpai pada kebanyakan petani kelapa dalam memanfaatkan kelapa yang di gunakan hanya bagian-bagian tertentu seperti Buah, degan, daun mudah, santan, dan kayu yang keras saja. Selebihnya bagian lain seperti serabut, tempurung, air kelapa yang tua, serta daun yang tua dan serbuk gergaji serta masih banyak bagian kelapa lainya di buang sia- sia, sehingga menjadi limbah tumpukan yang memakan tempat, berbau busuk dan mencemari lingkungan hidup.