Jumat, 04 November 2011

Posted by ERINUS MOSIP, S.P Posted on 16.45 | No comments

PENUNJANG SISTEM AGRIBISNIS




Bentuk industri yang sesuai untuk dikembangkan di pedesaan, menurut Soeharjo (1990), adalah industri pengolahan hasil pertanian. Industri tersebut menggunakan bahan baku utama yang berasal dari pedesaan, menggunakan tenaga kerja yang berasal dari pedesaan, dan lokasi industri berada di pedesaan yang bertujuan untuk mendekati bahan baku, sehingga dapat mengurangi biaya produksi.
Dalam mencapai Tujuan agribisnis maka harus ada sistem yang mendukung tercapainya GOAL Akhir Agibisnis, yaitu mulai dari pra produksi (offarm) budidaya usahatani (onfarm) dan pengolahan (offarm) serta Pasar. selanjutnya sistem tersebut dibagi dalam empat (4) sub sistem utama dan dua sub sistem penunjang.
Sub sistem pengadaan dan penyaluran SAPRODI, teknologi, dan pengembangan SDA Pertanian:
Pada sub sistem ini perlu melakukan sarana peroduksi seperti lahan, untuk itu maka perlu melakukan intensifikasih dan ekstensifikasi lahan pertanian, serta menerapkan teknologi yang menunjang tercapai hasil optimum yaitu dengan menembangkan teknologi Irigasi, pengelolaan OPT dan pengolahan tanah dengan sebaik mungkin agar menghasilkankan suatu produk yang bernilai ekonomi dan berdaya saing tinggi.
Kendala
Dalam upaya pengadaan SAPRODI ini ada banayak kendala yang di hadapi di antaranya adalah : kurangnya akan pengetahuan dan pengetahuan penguasaan teknologi sehingga seringkali terhambat.
Sub sistem budidaya atau usaha tani
Pada sub sistem ini, diupayakan di bidang budidaya pertanian, agar mencapai hasil produksi maka sistem budidaya yang diterapkan harus dengan baik misalnya dengan menggunakan benih unggul, pemupukan intensif, pengairan intensif, pengelolaah OPT intensif serta penggunaan alat dan mesin pertanian.
Sebenarnya usaha dalam bidang agribisnis dan agroindustri apabila dikelola dengan baik dapat menjadi lahan usaha yang sangat menjanjikan, hal ini didasarkan atas pengamatan empiris di lapangan bahwa sektor ini banyak menyerap tenaga kerja dan permintaan pasar domestik maupun global cenderung mengalami peningkatan.
Kendala :
Sub sistem budidsys ini bsnyak kendala seperti kurangnya modal petani dan alih fungsi lahan pertanian sehingga terjadi penyempitan lahan pertanian, sehingga pada akhirnya budidaya tidak dapat di lakukan dengan optimal.
Sub sistem pengolahan hasil pertanian Agroindustri
Agroindustri adalah usaha yang mengolah bahan mentah dari pertanian termasuk di dalamnya tanaman dan ternak sedemikian rupa menghasilkan produk hasil olahan yang beragam jenis dan manfaatnya.
Pada sub sistem ini, adalah tindakan penanganan pasca panen, agar mencapai tujuan yaitu Agribisnis/agroindustri maka, hasil peranian tersebut di kemas dengan baik agar tidak mengalami kerusakan, setelah itu mengirimkan ke pasar baik domestik maupun manca Negara, sesuai dengan permintaan konsumen, dengan demikian maka telah tercapai tujuan agribisnis yaitu memperoleh profit. Selain itu juga mengembangkan Agro industri misalnya mendirikan pabrik yang megolah hasil pertanian seperti pabrik, tahu, tempe, tape, kripik, dan pabrik pembuat sari buah.

Kendala:
tidak semua orang mempunyai peralatan untuk mengolah sehingga sebagian besar petani kita tidak mampu mengolah hasil pertaniannya.
Sub sistem pemasaran hasil pertanian
Untuk dapat menyampaikan produk yang telah diproduksi diperlukan adanya jaringan pemasaran pemasaran yang memadai sebagai kepanjangan tangan jaringan distribusi. Produk yang diproduksi dan dipasarkan tidak akan bertahan lama untuk tetap diminati oleh pemakai apabila aspek pelayanan kepada pelanggan (Service & maintenance) diabaikan.
Seperti Tujuan dasar Agribisnis yaitu untuk memperoleh profit maka, hasil produksi pertanian harus di pasarkan. Dalam pemasaran banyak strategi yang harus ditempuh diantaranya adalah promosi, pengemasan, dan pengiriman atau pendisribusian hasil produk kepada konsumen.
Kendala :
Permasaran merupakan ujung tombak dari suatu usaha tani namun seringkali menjadi kendala karena, sulitnya untuk memasarkan, petani seringkali rugi karena tidak bias menjual, apalagi pas over produksi. Dalam penjualan juga harus dikeluarkan biaya mahal untuk promosi.
Sub system Prasarana
Untuk menunjang semua kegiatan sub system maka, harus ada sarana dan prasarana kegiatan agribisnis agar, sarana dan prasarana yang dimaksud disini adalah seperti akses jalan, jembatan, pasar, terminal, stasiun, lapangan terbang, bangunan dan masih banyak hal lainya yang mendukung kegiatan usahatani secara kompaktibel.
Kendala
Sarana dan prasarana seringkali menjadi kendala dalam hal pengembangan usaha tani, karena umumnya lahan sawah kebanyakan berada di desa maka, tingkat kemajuan desa sangat mempengaruhi sukses atau tidaknya usaha tani. Kurang sara dan prasarana seperti : irigasi, jalan raya, pasar, jembatan dan lain-lain bila tidak ada maka akan berdampak pada kurang produktifnya lahan di suatu daerah.
Sub system pembinaan
Pengalaman yang diperoleh dari Mitra Pembina atau Mitra Pendamping Usaha Kecil Bidang Agribisnis menunjukkan bahwa tidak semua usaha bidang pertanian, peternakan dan perikanan dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi pelaku usahanya. Hal ini dikarenakan oleh, respek petani dalam menerima teknologi yang diberikan pada saat pembinaan, kurangnya respon ini ada dua hal yaitu : 1) petani tidak tahu akan teknologi yang diberikan, 2) petani tidak bias menerapkan teknologi yang diberikan pada saat pembinaan. Namun bentuk pembinaan ini penting untuk membimbing petani agar lebih terampil dalam memanfaatkan teknologi serta, memberikan pemahaman pada petani agar melakukan kegiatan pertanian dengan cara konvensional yang berorientasi pada profit.
Kendala :
Kurangnya tingkat pendidikan petani kita menyebabkan sulit untuk menerima teknologi dan inovasi yang ditwarkan oleh Pembina (pemerintah dan ilmuwan) selain itu system kepercayaan suatu masyarakat juga menentukan terima atau tidaknya informasih yang diberikan. Selain itu tidak adanya regenerasi penyuluh pertanian sehingga seringkali kurang ada tenaga penyuluh di lapangan yang memberikan informasih pada petani kita.
SUMBER :
Soeharjo, a. 1990. Konsep dan ruang lingkup agroindustri. Kumpulan makalah agribisnis. Jurusan sosial ekonomi pertanian. Ipb. Bogor.


Roni, kastaman.2005. Manajemen praktis usaha bidang agribisnisdan agroindustri
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar