Minggu, 07 November 2010

Posted by ERINUS MOSIP, S.P Posted on 02.12 | No comments

SEBIBIT POHON UNTUK MASA DEPAN BUMI



Ketika isu lingkungan hidup mulai menjadi perhatian dunia ini, istilah green (hijau) menjadi simbol keprihatinan tersebut. Hampir setiap kali saya bertemu dengan beberapa kalangan masyarakat mengeluh atas suhu, dan musim hujan yang tidak menentu akhir-akhir ini, suhu daerah jember di siang hari mencapai 320 C bahakan lebih, suhu ini sudah melebihi batas dari suhu rata-rata daerah jember. Petani juga sulit menentukan musim tanam yang tepat karena iklim sekarang sudah tidak seperti dulu lagi, akibatnya petani mengalami gagal panen karena musim kemarau yang berkepanjangan dan ledakan hama penyakit oleh lingkungan yang tidak stabil, dengan demikian pasokan pangan Nasional menurun, hal ini menyebabkan pemerintah harus mengimpor bahan pangan dari luar negeri, yang mana mengeluarkan uang Negara yang besar. Secara langsung maupun tidak langsung pengaruh lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Melihat beberapa fenomena tersebut di atas maka saya teringat Firman Allah pada Manusia pertama (Adam dan Hawa) mengenai tanggung jawab akan pengelolaan sumber daya alam, dalam kisah penciptaan (Kej 1: 1-31) Allah menciptakan langit bumi dan segala isinya itu indah, salah satu karya ciptaan Tuhan adalah Tumbuh – tumbuhan (ayat 24a) yang berfungsi untuk menyediakan oksigen (O2) mengikat karbondioksida (C02) menghijaukan bumi, menyimpan air melalui perakaran, dan menyediakan makanan bagi seluruh ciptaan Tuhan, baik itu manusia, hewan di darat dan burung-burung di udara, melihat fungsi Tumbuhan khususnya pohon-pohonan maka sangat penting peranannya dalam keberlangsungan Ekosistem yang diciptakan oleh Tuhan.
Seiring dengan perkembangan zaman, populasi manusiapun meningkat seperti yang difirmankan Allah pada (ayat 28) “ Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan tahlukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi” selanjutnya pada ayat 29 “Berfirmanlah Allah: Lihat, aku memberikan kepadamu segala Tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu”. Ketika saya merenungkan ayat-ayat ini, saya berfikir banyak orang Kristen salah menafsirkan tentang kata : KUASAILAH BUMI entah karena dengan penafsiran yang salah atau tidak mengerti tentang kata ini, sehingga dalam tindakan pengelolaan alam ini sering kita melakukan tindakan tidak bijaksana, tindakan tersebut dapat kita lihat penebangan hutan, pencermaran air dengan limbah industri, pencemaran udarah dengan gas-gas yang mengandung racun, akibatnya perubahan iklim global yang mempengaruhi suhu, iklim dan curah hujan yang abnormal.
Untuk menanggulangi perubahan iklim global yang semakin lama semakin memanas ini, maka sejak tahun 70an Prof. Jimly menuliskan bahwa manusia mulai di sadarkan akan pentingnya menjaga lingkungan hidup, maka sejak itu upaya untuk melegalisasi di dalam hukum Negara sudah muncul. Indonesia pada tahun 1997 sudah mengeluarkan undang-undang tentang lingkungan hidup (UU No. 23 tahun 1997). Bagaimanapun juga kepedulian masyarakat tentang kepedulian masyarakat tentang lingkungan hidup akan menjadi action yang rapuh tanpa di topang hukum yang kuat. Sekalipun hukum Negara kita telah mengatur namun faktanya kesadaran masyarakat tetap saja kurang oleh karena itu sebagai Anak-anak Tuhan kita wajib memelihara lingkungan tempat di mana kita hidup, mulai dari hal yang kecil seperti membuang sampah anorganik pada tempatnya, mengurangi penggunaan AC yang berlebihan karena gas CFC (Cloro Floro Carbon) yang dihasilkanya turut meningkatkan suhu iklim secara global karena itu sebagai Anak Tuhan kita juga turut mensukseskan program pemerintah “ ONE MAN ONE TREE” dan Penanaman pohon di lahan kritis, karena sebibit pohon yang saudara tanam pada tanah pekarangan atau halaman rumah saudara akan memberikan sumbangan berupa oksigen pada bumi tempat dimana kita hidup, dan pohon yang saudara tanam akan berfungsi juga untuk menyerap atau menyimpan Carbon, menyimpan air tanah, mengikat gas-gas beracun, menyaring partikel-partikel debu dan memfillter hujan asam, serta menyediakan makanan bagi hewan ciptaan Tuhan lainya, sehingga dengan jalanya fungsi Ekologi yang harmonis akan membentuk Ekosistem yang saling menguntungkan diantara sesama mahluk dan benda ciptaan Tuhan, pada akhirnya akan memberikan keuntungan secara Ekologi, Ekonomi dan Sosial budaya, serta iman yang kuat Pada Tuhan.

Oleh: Erinus Mosip.
Mahasiswa Faperta - Unej
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar